Menulis
bisa dijadikan lading sumber kehidupan. Dengan menulis, seseorang bisa
berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Efek lainnya, jaringan dan
mitra kerja pun makin luas. Pernyataan ini disampaikan oleh Soleh Amin,
M. Pd. dan Agus Fathuddin Yusuf, MA di kegiatan pelatihan penulisan
artikel ilmiah dan populer bagi mahasiswa program beasiswa bidikmisi dan
CSR UPBJJ-UT Semarang.
Menurut
Soleh, yang menjadi narasumber pelatihan penulisan artikel ilmiah,
bahwa artikel ilmiah sangat berbeda dengan populer. “Karya ilmiah harus
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan bukan hanya empiris. Harus
bisa dibuktikan kebenarannya, dan biasanya merupakan hasil penelitian.
Jika bukan hasil penelitian, penulis artikel ilmiah menjadikan sumber
pustaka sebagai acuan pengembangan artikelnya”.
Penting
bagi mahasiswa untuk mencermati hal ini karena pada semester akhir,
seorang mahasiswa harus menyusun sebuah karya ilmiah yang diunggah
melalui jurnal online pada perguruan tinggi setempat. Bagi mahasiswa UT,
kewajiban mengikuti kegiatan tutorial tatap muka semakin mempermudah
mahasiswa dalam penyusunan karya ilmiah. Skema penulisan karya ilmiah
harus didasarkan pada aturan yang telah ditetapkan oleh media penampung
artikel. “Tidak bisa sembarangan atau sesukanya dalam mengirimkan sebuah
karya ilmiah. Patuhi aturan yang ditetapkan dan ikuti masukan yang
diberikan oleh penelaah materi”, ujar Soleh.
Untuk
penulisan artikel populer, Agus – yang juga jurnalis senior pada harian
umum Suara Merdeka – menyatakan, bahwa untuk menulis sebuah artikel
populer hanya dibutuhkan pengalaman dalam mendengarkan, mengamati, dan
merekam seluruh data lapangan. “Minimal berbekal itu, dan Anda bisa
menulis bagus. Silakan diujicobakan di surat kabar kami, biar kami baca,
dan jika layak akan kami muat”, ujar pria yang juga membidani sebuah
program radio di Kota Semarang ini.
Agus
yang meraih gelar master di negeri Cina ini menambahkan, keberanian
seseorang dalam mengekspresikan ide dalam bentuk tulisan menjadi sebuah
tantangan tersendiri. “Jika Anda hanya memendam potensi lokal untuk
kepentingan pribadi, maka hal itu sangatlah sia-sia. Urai dan bagikan
kekayaan daerah Anda yang bisa dinikmati oleh orang lain dari luar
daerah Anda. Dan salah satunya bisa dilakukan melalui tulisan populer”.
Acara
yang berlangsung selama satu hari penuh ini menjadi ajang penguatan
potensi menulis mahasiswa. Sebagai mahasiswa pilihan dari beberapa
sekolah unggul di wilayahnya, mahasiswa program bidikmisi dan CSR
memiliki keunggulan yang belum tentu ada di mahasiswa nonbeasiswa.
“Mereka terpilih karena berbagai alasan dan aspek penilaian. Salah
satunya, yaitu karena nilai evaluasi belajar mereka sangat bagus di
jenjang SMA, maka kemampuan mereka tetap harus diasah sehingga mampu
mewujudkan sebuah ide menjadi tulisan yang baik. Untuk itu, kegiatan ini
diharapkan bisa menjadi media penyeimbang kemampuan intelektual dengan
kemampuan lain yang masih tersimpan”, ujar Kepala UPBJJ-UT Semarang,
Purwaningdyah Murti Wahyuni, SH, M. Hum. (hasca)
Sumber : Newsletter Universitas Terbuka
Diterbitkan pada Senin, 04 Januari 2016 07:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar