Dalam setiap
hubungan—baik itu persahabatan, kerja sama bisnis, maupun tim kerja—komunikasi
menjadi fondasi utama. Namun, sering kali yang menjadi akar masalah bukanlah
perbedaan tujuan atau nilai, melainkan miscommunication alias
kesalahpahaman. Yang lebih menyedihkan, miscommunication yang dibiarkan
berlarut justru bisa berakhir pada pecah kongsi, yaitu putusnya hubungan
kerja sama yang sebelumnya terjalin baik.
Awal dari Retaknya Hubungan
Kesalahpahaman bisa
muncul dari hal-hal yang tampak sepele: nada bicara yang salah ditafsirkan,
pesan yang tidak dibalas, atau ekspresi wajah yang keliru dimaknai. Dalam dunia
kerja sama, ini bisa berupa perbedaan ekspektasi, ketidakjelasan pembagian tugas,
atau asumsi yang tidak pernah dikonfirmasi.
Ketika komunikasi
tidak terbuka dan tidak diluruskan, perasaan tidak enak, curiga, hingga kecewa
mulai tumbuh. Ketidakpuasan dipendam. Kesal tidak diucapkan. Dan saat itulah
bom waktu mulai berdetak.
Pecah Kongsi: Akhir dari Sebuah Cerita
Pecah kongsi biasanya
bukan terjadi karena satu kejadian besar, melainkan akumulasi dari masalah
kecil yang tak pernah diselesaikan. Dalam banyak kasus, pihak-pihak yang
terlibat bahkan tidak sadar bahwa mereka sedang berjalan menuju perpisahan.
Tiba-tiba saja, ada yang memilih mundur. Ada yang merasa dikhianati. Ada pula
yang merasa lebih baik jalan sendiri.